Senin, 18 Januari 2010

ResusiTasi Jantung PaRu...

I.1. Latar Belakang
Setiap menit terdapat sekitar 4-6 orang meninggal didunia karena serangan jantung. Dan sangat disayangkan jika seseorang tiba-tiba meninggal, yang tadinya kelihatan segar bugar, dengan kata lain jantungnya yang sehat untuk tiba-tiba tidak berdenyut lagi.
Di Amerika penyakit jantung merupakan pembunuh nomor satu. Setiap tahun hampir 330.000 warga Amerika meninggal karena penyakit jantung. Setengahnya meninggal secara mendadak, karena serangan jantung (cardiac arrest).
Dari semua kejadian serangan jantung, 80% serangan jantung terjadi di rumah, sehingga setiap orang seharusnya dapat melakukan resusitasi jantung paru (RJP) atau cardiopulmonary resuscitation (CPR). Menurut American Heart Association bahwa rantai kehidupan mempunyai hubungan erat dengan tindakan resusitasi jantung paru, karena bagi penderita yang terkena serangan jantung, dengan diberikan RJP segera maka akan mempunyai kesempatan yang amat besar untuk dapat hidup kembali.
RJP biasanya di pelajari oleh dokter, perawat dan para medis lainya, akan tetapi di Amerika RJP di pelajari oleh orang-orang yang bertugas di publik (keramaian orang), seperti satpam, polisi, petugas stasiun dan pekerja publik lainnya. Setiap tahun RJP menolong ribuan nyawa di Ameriksa Serikat. Lebih dari 5 juta warga amerika mendapat pelatihan RJP dari American Heart Association dan American Red Cross Course.

ResusiTasi Jantung Paru

Definisi
Resusitasi atau reanimasi mengandung arti harfiah menghidupkan kembali, dimaksudkan usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah suatu episode henti jantung berlanjut menjadi kematian biologis.
Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) adalah prosedur kegawatdaruratan medis yang ditujukan untuk serangan jantung dan pada henti napas.
RJP adalah kombinasi antara bantuan pernapasan dan kompresi jantung yang dilakukan pada korban serangan jantung.

Indikasi
A. Henti Napas
Henti napas primer (respiratory arrest) dapat disebabkan oleh banyak hal, misalnya serangan stroke, keracunan obat, tenggelam, inhalasi asap/uap/gas, obstruksi jalan napas oleh benda asing, tesengat listrik, tersambar petir, serangan infark jantung, radang epiglotis, tercekik (suffocation), trauma dan lain-lainnya.
Pada awal henti napas, jantung masih berdenyut, masih teraba nadi, pemberian O2 ke otak dan organ vital lainnya masih cukup sampai beberapa menit. Kalau henti napas mendapat pertolongan segera maka pasien akan teselamatkan hidupnya dan sebaliknya kalau terlambat akan berakibat henti jantung.
B. Henti Jantung
Henti jantung primer (cardiac arrest) ialah ketidak sanggupan curah jantung untuk memberi kebutuhan oksigen ke otak dan organ vital lainnya secara mendadak dan dapat balik normal, kalau dilakukan tindakan yang tepat atau akan menyebabkan kematian atau kerusakan otak. Henti jantung terminal akibat usia lanjut atau penyakit kronis tentu tidak termasuk henti jantung.
Sebagian besar henti jantung disebabkan oleh fibrilasi ventrikel atau takikardi tanpa denyut (80-90%), kemudian disusul oleh ventrikel asistol (+10%) dan terakhir oleh disosiasi elektro-mekanik (+5%). Dua jenis henti jantung yang terakhir lebih sulit ditanggulangi karena akibat gangguan pacemaker jantung. Fibirilasi ventrikel terjadi karena koordinasi aktivitas jantung menghilang.
Henti jantung ditandai oleh denyut nadi besar tak teraba (karotis femoralis, radialis) disertai kebiruan (sianosis) atau pucat sekali, pernapasan berhenti atau satu-satu (gasping, apnu), dilatasi pupil tak bereaksi terhadap rangsang cahaya dan pasien tidak sadar.
Pengiriman O2 ke otak tergantung pada curah jantung, kadar hemoglobin (Hb), saturasi Hb terhadap O2 dan fungsi pernapasan. Iskemi melebih 3-4 menit pada suhu normal akan menyebabkan kortek serebri rusak menetap, walaupun setelah itu dapat membuat jantung berdenyut kembali.

Fase RJP
Resusitasi jantung paru otak dibagi menjadi 3 fase diantaranya:
1. FASE I : Tunjangan Hidup Dasar (Basic Life Support) yaitu prosedur pertolongan darurat mengatasi obstruksi jalan nafas, henti nafas dan henti jantung, dan bagaimana melakukan RJP secara benar.
Terdiri dari :
A (airway) : menjaga jalan nafas tetap terbuka.
B (breathing) : ventilasi paru dan oksigenisasi yang adekuat.
C (circulation) : mengadakan sirkulasi buatan dengan kompresi jantung paru.
2. FASE II : Tunjangan hidup lanjutan (Advance Life Support); yaitu tunjangan hidup dasar ditambah dengan :
D (drugs) : pemberian obat-obatan termasuk cairan.
E (EKG) : diagnosis elektrokardiografis secepat mungkin setelah dimulai KJL, untuk mengetahui apakah ada fibrilasi ventrikel, asistole atau agonal ventricular complexes.
F (fibrillation treatment) : tindakan untuk mengatasi fibrilasi ventrikel.
3. FASE III : Tunjangan hidup terus-menerus (Prolonged Life Support).
G (Gauge) : Pengukuran dan pemeriksaan untuk monitoring penderita secara terus menerus, dinilai, dicari penyebabnya dan kemudian mengobatinya.
H (Head) : tindakan resusitasi untuk menyelamatkan otak dan sistim saraf dari kerusakan lebih lanjut akibat terjadinya henti jantung, sehingga dapat dicegah terjadinya kelainan neurologic yang permanen.
H (Hipotermi) : Segera dilakukan bila tidak ada perbaikan fungsi susunan saraf pusat yaitu pada suhu antara 30° — 32°C.
H (Humanization) : Harus diingat bahwa korban yang ditolong adalah manusia yang mempunyai perasaan, karena itu semua tindakan hendaknya berdasarkan perikemanusiaan.
I (Intensive care) : perawatan intensif di ICU, yaitu : tunjangan ventilasi : trakheostomi, pernafasan dikontrol terus menerus, sonde lambung, pengukuran pH, pCO2 bila diperlukan, dan tunjangan sirkulasi, mengendalikan kejang.

Prosedur RJP
Pada dasarnya resusitasi jantung paru terdiri dari 2 elemen: kompresi dada dan mulut-ke-mulut (mouth-to-mouth) napas buatan.
Sebelum menolong korban, hendaklah menilai keadaan lingkungan terlebih dahulu:
1. Apakah korban dalam keadaan sadar?
2. Apakah korban tampak mulai tidak sadar, tepuk atau goyangkan bahu korban dan bertanya dengan suara keras “Apakah Anda baik-baik saja?”
3. Apabila korban tidak berespon, mintalah bantuan untuk menghubungi rumah sakit terdekat, dan mulailah RJP.

A. Bantuan Hidup Dasar
Merupakan prosedur pertolongan darurat tentang henti jantung dan henti napas serta bagaimana melakukan RJP yang benar sampai ada bantuan datang. Caranya ialah:
1. Airway (Jalan Napas)
Posisikan korban dalam keadaan terlentang pada alas yang keras (ubin), bila diatas kasur selipkan papan. Periksa jalan napas korban sebagai berikut :
- membuka mulut korban
- masukkan 2 jari (jaritelunjuk dan jari tengah)
- lihat apakah ada benda asing, darah, (bersihkan)

Pada korban tidak sadar, tonus otot menghilang, sehingga lidah akan menyumbat laring. Lidah dan epiglottis penyebab utama tersumbatnya jalan napas pada pasien tidak sadar. Lidah yang jatuh kebelakang(drop), menutpi jalan napas.

- Letakkan tangan penolong diatas kening korban dan tangan yang lain didagu korban , tengadahkan/dongakkan kepala korban (Head tilt - chin lift).

- Jika kita mencurigai adanya patah atau fraktur tulang leher/servikal, maka pakai cara “jaw trust”, lalu buka jalan napas.
2. Breathing (Pernapasan)
Untuk menilai pernapasan korban dilakukan 3 cara:
- Look: lihat gerakan dada apakah mengembang atau tidak.
- Listen: dengarkan suara napas korban ada atau tidak
- Feel: rasakan hembusan napas korban pada mulut/hidung ada atau tidak.

Jika tidak ada maka dapat dilakukan napas buatan mulut ke mulut atau mulut ke sungkup, atau mulut ke hidung atau mulut ke lubang trakheostomi sebanyak 2 kali.

Saat memberi napas buatan, pastika dada korban mengembang yang menandakan bahwa bantuan napas adekuat.
3. Circulation (Sirkulasi buatan)
Nilai sirkulasi darah korban dengan menilai denyut arteri besar (arteri karotis, arteri femoralis).
- Apabila terdapat denyut nadi maka berikan pernapasan buatan 2 kali.
- Apabila tidak terdapat denyut nadi maka lakukan kompresi dada sebanyak 30 kali.

Posisi kompresi dada, dimulai dari melokasi proc. Xyphoideus, dan tarik garis ke cranial 2 jari diatas proc. Xyphoideus, dan lakukan kompresi pada tempat tersebut.

Kemudian berikan 2 kali napas buatan dan teruskan kompresi dada sebanyak 30 kali. Ulangi siklus ini sebanyak 5 kali.
Kemudian cek nadi dan napas korban, apabila:
- Tidak ada napas dan tidak ada nadi : teruskan RJP sampai bantuan datang
- Terdapat nadi tetapi tidak ada napas: mulai lakukan pernapasan buatan
- Terdapat nadi dan napas: korban membaik.



RJP pada bayi dan anak :
Pada anak dipakai satu tangan, sedangkan untuk bayi hanya dipakai ujung jari telunjuk dan tengah. Ventrikel bayi dan anak kecil terletak lebih tinggi dalam rongga dada, jadi tekanan harus dilakukan di bagian tengah tulang dada.



B. Bantuan Hidup Lanjut
Terdiri atas Bantuan hidup dasar ditambah langkah-langkah:
D (Drugs): Pemberian obat-obatan.
Obat-obat tersebut dibagi menjadi 2 golongan:
1. Penting:
a. adrenalin : Mekanisme kerja merangsang reseptor alfa dan beta, dosis yang diberikan 0,5 – 1 mg iv diulang setelh 5 menit sesuai kebutuhan dan yang perlu diperhatikan dapat meningkatkan pemakaian O2 myocard, takiaritmi, fibrilasi ventrikel.
b. Natrium Bicarbonat: Penting untuk melawan metabolik asidosis, diberikan iv dengan dosis awal : 1 mEq/kgBB, baik berupa bolus ataupun dalam infus setelah selama periode 10 menit. Dapat juga diberikan intrakardial, begitu sirkulasi spontan yang efektif tercapai, pemberian harus dihentikan karena bisa terjadi metabolik alkalosis, takhiaritmia dan hiperosmolalitas. Bila belum ada sirkulasi yang efektif maka ulangi lagi pemberian dengan dosis yang sama.
c. Sulfat Atropin: Mengurangi tonus vagus memudahkan konduksi atrioventrikuler dan mempercepat denyut jantung pada keadaan sinus bradikardi. Paling berguna dalam mencegah “arrest” pada keadaan sinus bradikardi sekunder karena infark miokard, terutama bila ada hipotensi. Dosis yang dianjurkan ½ mg, diberikan iv. Sebagai bolus dan diulang dalam interval 5 menit sampai tercapai denyut nadi > 60 /menit, dosis total tidak boleh melebihi 2 mg kecuali pada blok atrioventrikuler derajat 3 yang membutuhkan dosis lebih besar.
d. Lidokain: Meninggikan ambang fibrilasi dan mempunyai efek antiaritmia dengan cara meningkatkan ambang stimulasi listrik dari ventrikel selama diastole. Pada dosis terapeutik biasa, tidak ada perubahan bermakna dari kontraktilitas miokard, tekanan arteri sistemik, atau periode refrakter absolut. Obat ini terutama efektif menekan iritabilitas sehingga mencegah kembalinya fibrilasi ventrikel setelah defibrilasi yang berhasil, juga efektif mengontrol denyut ventrikel prematur yang mutlti fokal dan episode takhikardi ventrikel. Dosis 50-100 mg diberikan iv sebagai bolus, pelan-pelan dan bisa diulang bila perlu. Dapat dilanjutkan dengan infus kontinu 1-3 mg.menit, biasanya tidak lebih dari 4 mg.menit, berupa lidocaine 500 ml dextrose 5 % larutan (1 mg/ml).
2. Berguna:
a. Isoproterenol: Merupakan obat pilihan untuk pengobatan segera (bradikardi hebat karena complete heart block). Ia diberikan dalam infus dengan jumlah 2 sampai 20 mg/menit (1-10 ml larutan dari 1 mg dalam 500 ml dectrose 5 %), dan diatur untuk meninggikan denyut jantung sampai kira-kira 60 kali/menit. Juga berguna untuk sinus bradikardi berat yang tidak berhasil diatasi dengan Atropine.
b. Propanolol: Suatu beta adrenergic blocker yang efek anti aritmianya terbukti berguna untuk kasus-kasus takhikardi ventrikel yang berulang atau fibrilasi ventrikel berulang dimana ritme jantung tidak dapat diatasi dengan Lidocaine. Dosis umumnya adalah 1 mg iv, dapat diulang sampai total 3 mg, dengan pengawasan yang ketat.
c. Kortikosteroid: Sekaranfg lebih disukai kortikosteroid sintetis (5 mg/kgBB methyl prednisolon sodium succinate atau 1 mg/kgBB dexamethasone fosfat) untuk pengobatan syok kardiogenik atau shock lung akibat henti jantung. Bila ada kecurigaan edema otak setelah henti jantung, 60-100 mg methyl prednisolon sodium succinate tiap 6 jam akan menguntungkan. Bila ada komplikasi paru seperti pneumonia post aspirasi, maka digunakan dexamethason fosfat 4-8 mg tiap 6 jam.
E (EKG): Diagnosis elektrokardigrafis untuk mengetahui adanya fibrilasi ventrikel dan monitoring.
F: (Fibrilation Treatment)
Gambaran EKG pada Ventrikel Fibrilasi ini menunjukan gelombang listrik tidak teratur baik amplitudo maupun frekuensinya.
Terapi definitifnya adalah syok electric (DC-Shock) dan belum ada satu obatpun yang dapat menghilangkan fibrilasi.

Tindakan defibrilasi untuk mengatasi fibrilasi ventrikel. Elektroda dipasang sebelah kiri putting susu kiri dan di sebelah kanan sternum atas.
C. Bantuan Hidup terus-menerus
G (Gauge) : Tindakan selanjutnya adalah melakukan monitoring terus-menerus terutama system pernapasan, kardiovaskuler dan system saraf.
H (Head) : tindakan resusitasi untuk menyelamatkan otak dan sistim saraf dari kerusakan lebih lanjut, sehingga dapat dicegah terjadinya kelainan neurologic yang permanen.
H (Hipotermi) : Segera dilakukan bila tidak ada perbaikan fungsi susunan saraf pusat yaitu pada suhu antara 30° — 32°C.
H (Humanization) : Harus diingat bahwa korban yang ditolong adalah manusia yang mempunyai perasaan, karena itu semua tindakan hendaknya berdasarkan perikemanusiaan.
I (Intensive care) : perawatan intensif di ICU, yaitu : tunjangan ventilasi : trakheostomi, pernafasan dikontrol terus menerus, sonde lambung, pengukuran pH, pCO2 bila diperlukan, dan tunjangan sirkulasi, mengendalikan kejang.
Keputusan untuk mengakhiri resusitasi
Keputusan untuk memulai dan mengakhiri usaha resusitasi adalah masalah medis, tergantung pada pertimbangan penafsiran status serebral dan kardiovaskuler penderita. Kriteria terbaik adanya sirkulasi serebral dan adekuat adalah reaksi pupil, tingkat kesadaran, gerakan dan pernafasan spontan dan refleks. Keadaan tidak sadar yang dalam tanpa pernafasan spontan dan pupil tetap dilatasi 15-30 menit, biasanya menandakan kematian serebral dan usaha-usaha resusitasi selanjutnya biasanya sia-sia. Kematian jantung sangat memungkinkan terjadi bila tidak ada aktivitas elektrokardiografi ventrikuler secara berturut-turut selama 10 menit atau lebih sesudah RJP yang tepat termasuk terapi obat.


KESIMPULAN

1. Reusitasi jantung paru adalah usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah suatu episode henti jantung dengan bantuan pernapasan dan kompresi dada.
2. Indikasi dilakukan RJP adalah henti napas dan serangan jantung
3. Fase-fase pada RJP adalah Bantuan Hidup Dasar, Bantuan Hidup Lanjut dan Bantuan terus-menerus.
4. Prosedur RJP terbaru adalah kompresi dada 30 kali dengan 2 kali napas buatan.
5. Prosedur RJP dapat diterapakan pada bayi, anak dan dewasa.


DAFTAR PUSTAKA

1. Sanif E., 2008. Metode Baru Resusitasi Jantung Paru. Diakses dari http://www.jantunghipertensi.com/index.php?option=com_content&task=view&id=206&Itemid=9
2. Stoppler M.C., 2008. The Importance of CPR. Diakses dari http://www.emedicinehealth.com/cardiopulmonary_resuscitation_cpr/article_em.htm
3. Dar Ahmed B., 2008. Cardiopulmonary Resuscitation. Assocaiate Prof of Medicine. Chinkipora Sopore Kashmir, India.
4. Andrey, 2008. Resusitasi Jantung Paru Pada Kegawatan Kardiovaskuler. Diakses dari http://yumizone.wordpress.com/2008/11/27/resusitasi-jantung-paru-pada-kegawatan-kardiovaskuler/
5. Wikipedia, 2009. Cardiopulmonary Resuscitation. Diakses dari http://en.wikipedia.org/wiki/ Cardiopulmonary_ resuscitation
6. American Heart Association. 2009. Cardiopulmonary resuscitaion. Diakses dari http://www.americanheart.org/presenter.jhtml?identifier=4479

Rabu, 21 Oktober 2009

Siti Aisyah,,,,,, Humaira

Hari-hari indah bersama kekasih Allah dilalui dengan singkatnya ketabahan menghiasi kesendiriannya guru besar bagi kaumnya pendidikan kekasih Allah telah menempanya.

Dia adalah putri Abu Bakar Ash-Shiddiq , yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih suka memanggilnya “Humaira”. ‘Aisyah binti Abu Bakar Abdullah bin Abi Khafafah berasal dari keturunan mulia suku Quraisy.

Ketika umur 6 tahun, gadis cerdas ini dipersunting oleh manusia termulia Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdasarkan perintah Allah melalui wahyu dalam mimpi beliau.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisahkan mimpi beliau kepada ‘Aisyah :”Aku melihatmu dalam mimpiku selama tiga malam, ketika itu datang bersamamu malaikat yang berkata : ini adalah istrimu. Lalu aku singkap tirai yang menyembunyikan wajahmu , lalu aku berkata sesungguhnya hal itu telah ditetapkan di sisi Allah.” (Muttafaqun ‘alaihi dari ‘Aisyah radilayallahu ‘anha)

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha memulai hari-harinya bersama Rasulullah sejak berumur 9 tahun. Mereka mengarungi bahtera kehidupan rumah tangga yang diliputi suasana Nubuwwah. Rumah kecil yang disamping masjid itu memancarkan kedamaian dan kebahagiaan walaupun tanpa permadani indah dan gemerlap lampu yang hanyalah tikar kulit bersih sabut dan lentera kecil berminyak samin (minyak hewan).

Di rumah kecil itu terpancar pada diri Ummul Mukminin teladan yang baik bagi istri dan ibu karena ketataatannya pada Allah, rasul dan suaminya. Kepandaian dan kecerdasannya dalam mendampingi suaminya, menjadikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat mencintainya. Aisyah menghibur Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat mencintainya. Aisyah menghibur Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika sedih, menjaga kehormatan diri dan harta suami tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berda’wah di jalan Allah.

Aisyah radhiyallahu ‘anha juga melalui hari-harinya dengan siraman ilmu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga ribuan hadist beliau hafal.

Aisyah radhiyallahu ‘anha juga ahli dalam ilmu faraid (warisan dan ilmu obat-obatan). Urmah bin Jubair putra Asma binti Abu Bakar bertanya kepada Aisya radhiyallahu ‘anha :” Wahai bibi, dari mana bibi mempelajari ilmu kesehatan?.” Aisyah menjawab :”Ketika aku sakit, orang lain mengobatiku, dan ketika orang lain sakit aku pun mengobatinya dengan sesuatu. Selain itu, aku mendengar dari orang lain, lalu aku menghafalnya.”

Selain keahliannya itu, Aisyah juga seorang wanita yang menjaga kesuciannya. Seperti kisah beliau sepulang dari perang Hunain, yang dikenal dengan haditsul ifqi. Ketika mendekati kota Madinah, beliau kehilangan perhiasan yang dipinjam dari Asma. Lalu dia turun untuk mencari perhiasan itu. Rombongan Rasulullah dan para sahabatnya berangkat tanpa menyadari bahwa Aisyah tertinggal. Aisyah menanti jemputan, dan tiba-tiba datanglah Sufyan bin Muathal seorang tentara penyapu ranjau. Melihat demikian, Sufyan menyabut Asma Allah lalu Sufyan turun dan mendudukkan kendaraanya tanpa sepatah katapun keluar dari mulutnya kemudian Aisyah naik kendaraan tersebut dan Sufyan menuntun kendaraan tersebut dengan berjalan kaki. Dari kejadian ini, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya menyebarkan kabar bohong untuk memfitnah ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha. Fitnah ini menimbulkan goncangan dalam rumah tangga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tapi Allah yang Maha Tahu berkehendak menyingkap berita bohong tersebut serta mensucikan beliau dalam Al-Qur’anul Karim dalam surat An-Nur ayat 11-23.

Diantara kelebihan beliau yang lainnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memilih untuk dirawat di rumah Aisyah dalam sakit menjelang wafatnya. Hingga akhirnya Rasulullah wafat di pangkuan Aisyah dan dimakamkan dirumahnya tanpa meninggalkan harta sedikitpun. Ketika itu Aisyah radhiyallahu ‘anha berusia 18 tahun. Sepeninggal Rasulullah, Aisyah mengisi hari-harinya dengan mengajarkan Al-Qur’an dan Hadits dibalik hijab bagi kaum laki-laki pada masanya.

Dengan kesederhanaannya, beliau juga menghabiskan hari-harinya dengan ibadah kepada Allah, seperti puasa Daud. Kesederhanaan juga nampak ketika kaum muslimin mendapatkan kekayaan dunia, beliau mendapatkan 100.000 dirham. Saat itu beliau berpuasa, tetapi uang itu semua disedekahkan tanpa sisa sedikitpun. Pembantu wanitanya mengingatkan beliau :”Tentunya dengan uang itu anda bisa membeli daging 1 dirham buat berbuka?” Aisyah menjawab : ”Andai kamu mengatakannya tadi, tentu kuperbuat.”

Begitulah beliau yang tidak gelisah dengan kefakiran dan tidak menyalahgunakan kekayaan kezuhudannya terhadap dunia menambah kemuliaan.

Wallahu’alam bishowwab

(Dikutip dari Majalah Salafy bagian Muslimah, judul asli “Aisyah Radiyallahu ‘anha, Humaira”, Edisi XV/Dzulqa’idah/1417/1997)

Selasa, 20 Oktober 2009

Siti Khadijah

Nama penuh beliau ialah Siti Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai dari berasal dari golongan pembesar Mekah.

SITI Khadijah merupakan seorang wanita yang berasal daripada suku kaum Asadiyah, iaitu satu keturunan Quraisy yang amat dihormati dan disegani.

Beliau dilahirkan pada tahun 68 sebelum hijrah iaitu 15 tahun sebelum tahun gajah, tahun kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. Beliau diasuh dan dibesarkan oleh ibu bapanya dengan penuh kasih sayang serta diberikan tarbiah yang sempurna.

Pendidikan dan tunjuk ajar oleh ibu bapanya diterima dengan patuh dan taat, sehingga beliau tampil sebagai seorang wanita budiman dan berakhlak luhur serta tidak pernah bangga atau sombong dengan taraf kebangsawanannya. Kaumnya memanggil beliau dengan gelaran Al-Tahirah yang bermaksud perempuan suci.

Sebelum berkahwin dengan Rasulullah, beliau pernah menikah dua kali, tetapi kedua-dua suaminya telah meninggal dunia. Ketika menikah dengan baginda, umur beliau ialah 40 tahun, dimana umur baginda 25 tahun.

Walaupun terpaut usia 15 tahun, tetapi rumah tangga mereka penuh dengan kedamaian dan ketenteraman, aman bahagia dan tidak pernah berselisih paham terhadap sesuatu masalah.

Beliau juga merupakan Ummul Mukmin pertama yang mempunyai keistimewaan-keistimewaan yang tersendiri, berbeda dengan isteri-isteri baginda yang lain. Beliau bukan saja wanita yang cantik jelita tetapi mempunyai harta kekayaan dan tergolong di antara orang-orang yang ternama di Mekah.

Beliau sangat pandai mengelola perniagaannya sehingga berjaya sampai ke Yaman dan Syam. Beliau pernah menyerahkan urusan perniagaannya kepada baginda karena percaya dengan kejujuran baginda. Sehingga sampai suatu ketika beliau jatuh cinta dengan kebaikan dan kelembutan Rasulullah, lalu menyatakan hasrat untuk menikahi baginda.

Beliau hidup bersama Rasulullah selama 24 tahun. Sepanjang menjadi isteri baginda, beliau menjadi ibu rumah tangga dan kekal menjadi satu-satunya isteri baginda sampai beliau meninggal dunia. Beliau telah melahirkan enam orang anak sedangkan isteri-isteri baginda yang kemudian tidak seorang pun yang melahirkan anak sepertinya.

Beliau juga menanggung berbagai-bagai penderitaan bersama-sama Rasulullah dalam usaha berdakwah dan menyeru kepada Islam. Ketika dua orang anak lelakinya iaitu Kasim dan Abdullah meninggal dunia, beliau bersama dengan baginda berdukacita menangisi kepergian anak-anaknya itu.

Sudah menjadi kebiasaan Rasulullah untuk pergi ke Gua Hira karena ingin bertafakur dan bermunajat kepada Allah seorang diri. Setiap kali baginda ke sana, baginda akan membawa sedikit bekal yang disediakan oleh isterinya, Siti Khadijah. Apabila makanan sudah habis, baginda kembali ke Mekah dan tawaf di Kaabah sebanyak tujuh putaran, kemudian barulah kembali menemui isteri tercinta.

Walaupun begitu , Siti Khadijah tidak pernah berasa kecil hati terhadap Rasulullah. Beliau berusaha agar baginda lebih memperoleh ketenangan dalam bermunajat kepada Allah. Oleh karena itu, apabila Rasulullah pulang ke rumah, beliau tidak pernah mengeluh apalagi menampakkan muka yang masam. Beliau melayan suaminya dengan baik, penuh hormat dan kasih sayang.

Begitulah tanggungjawab sebagai seorang isteri yang taat dan setia kepada suami sampai beliau meninggal dunia dalam usia 64 tahun dan enam bulan. Semenjak kepergian Siti Khadijah, Rasulullah sangat sedih dan murung karena begitu terasa kehilangan seorang kawan, teman, isteri, pembantu dan pembela ketika baginda menjalankan seruan Allah.

SahaBaT WanIta Rasulullah.....



Asma' mendapat gelar Dzatun nithaqain (si empunya dua ikatpinggang), karena dia mengambil ikat pinggangnya, lalu memotongnya menjadi dua. Kemudian, yang satu dia gunakan untuk sufrah (bungkus makanan untuk bekal) Rasulullah SAW, dan yang lain sebagai pembungkus qirbahnya pada waktu malam, ketika Rasulullah SAW dan Abu Bakar Ash- Shiddiq keluar menuju gua.

Penduduk Syam mengolok-olok Ibnu Zubair dengan julukan "Dzaatun nithaqain" ketika mereka memeranginya. Maka Asma' bertanya kepada puteranya itu, Abdullah bin Zubair :"Mereka mengolok-olokkan kamu ?" Abdullah menjawab :"Ya." Maka Asma' berkata :"Demi Allah, dia adalah benar."

Ketika Asma' menghadap Al-Hajjaj, dia berkata: "Bagaimana engkau mengolok-olok Abdullah dengan julukan Dzatun nitha- qain ? Memang, aku mempunyai sepotong ikat pinggang yang harus dipakai oleh orang perempuan dan sepotong ikat pinggang untuk menutupi makanan Rasulullah SAW." Asma' telah lama masuk Islam di Mekkah, sesudah 17 orang dan berbai'at kepada Nabi SAW, serta beriman kepadanya dengan iman yang kuat Pengamalan Islam Asma' yang Baik Pada suatu ketika, datang Qatilah binti Abdul Uzza kepada puterinya, Asma' binti Abu Bakar Ash-Shiddiq, sedangkan Abu Bakar telah menalaknya di zaman jahiliyyah, membawa hadiah-hadiah berupa kismis, samin dan anting-anting. Namun Asma' menolak hadiah tersebut dan tidak mengizinkannya memasuki rumahnya. Kemudian dia memberitahu Aisyah :"Tanyakan kepada Rasulullah SAW ....?" Aisyah menjawab :"Biarlah dia memasuki rumahnya dan dia (Asma') boleh menerima hadiahnya."


Abu Bakar r.a. membawa seluruh hartanya yang berjumlah 5.000 atau 6.000 ketika Rasulullah SAW pergi hijrah. Kemudian kakeknya, Abu Quhafah datang kepada Asma' sedangkan dia seorang buta. Abu Quhafah berkata :"Demi Allah, sungguh aku lihat dia telah menyusahkan kalian dengan hartanya, sebagaiamana dia telah menyusahkan kalian dengan dirinya." Maka Asma' berkata kepadanya:"Sekali-kali tidak, wahai, Kakek! Beliau telah meninggalkan kebaikan yang banyak bagi kita."

Kemudian Asma' mengambil batu-batu dan meletakkanya di lubang angin, di mana ayahnya pernah meletakkan uang itu. Kemudian dia menutupinya dengan selembar baju. Setelah itu Asma' memegang tangannya (Abu Quhafah) dan berkata: "Letakkan tangan Anda di atas uang ini." Maka kakeknya meletakkan tangannya di atasnya dan berkata :"Tidaklah mengapa jika dia tinggalkan ini bagi kalian, maka dia (berarti) telah berbuat baik. Ini sudah cukup bagi kalian."

Sebenarnya Abu Bakar tidak meninggalkan sesuatu pun bagi keluarganya, tetapi Asma' ingin menenangkan hati orang tua itu. Az-Zubair ibnul Awwam menikah dengannya, sementara dia tidak mempunyai harta dan sahaya maupun lainnya, kecuali kuda. Maka Asma' memberi makan kudanya dan mencukupi kebutuhan serta melatihnya. Menumbuk biji kurma untuk makanan kuda, memberinya air minum dan membuat adonan roti. Suatu ketika Az-Zubair bersikap keras terhadapnya, maka Asma' datang kepada ayahnya dan mengeluhkan hal itu.

Maka sang ayah pun berkata : "Wahai anakku, sabarlah! Sesungguhnya wanita itu apabila bersuami seorang yang sholeh, kemudian suaminya meninggal dunia, sedang isterinya tidak menikah lagi, maka keduanya akan berkumpul di surga." Asma' datang kepada Nabi SAW, lalu bertanya :"Wahai, Rasulullah, aku tidak punya sesuatu di rumahku, kecuali apa yang diberikan oleh Az- Zubair kepadaku. Bolehkah aku memberikan dan menyedekahkan apa yang di- berikan kepadaku olehnya ?"

Maka Nabi SAW menjawab :"Berikanlah (bersedekahlah) sesuai kemampuanmu dan jangan menahannya agar tidak ditahan pula suatu pemberian terhadapmu." Maka Asma' adalah termasuk seorang wanita dermawan. Dari Abdullah bin Zubair r.a. dia berkata :"Tidaklah kulihat dua orang wanita yang lebih dermawan daripada Aisyah dan Asma'." Kedermawanan mereka berbeda. Adapun Aisyah, sesungguhnya dia suka mengum- pulkan sesuatu, hingga setelah terkumpul padanya, dia pun membagikannya. Sedangkan Asma', maka dia tidak menyimpan sesuatu untuk besoknya. Asma' adalah seorang wanita yang dermawan dan pemurah. Dia tidak menyimpan sesuatu untuk hari esok. Pernah dia menderita sakit, lalu dia bebaskan semua hamba sahayanya.

Asma' ikut dalam Perang Yarmuk bersama suaminya, Az-Zubair, dan menunjukkan keberaniannya yang baik. Dia membawa sebilah belati dalam pasukan Said bin Ash di masa fitnah, lalu diletakkannya di balik lengan bajunya. Kemudian ditanyakan kepadanya :"Apa yang kamu lakukan dengan membawa ini ?" Asma' menjawab :"Jika ada pencuri masuk kepadaku, maka aku tusuk perutnya."

Umar ibnul Khaththab r.a. memberi tunjangan untuk Asma' sebanyak 1000 dirham. Asma' meriwayatkan 58 hadits dari Nabi SAW; dan dalam suatu riwayat dikatakan : bahwa dia meriwayatkan 56 hadits [Al-Kazaruni, "Mathaali'ul Anwaar"]. Telah sepakat antara Bukhari dan Muslim atas 14 hadits. Bukhari meriwayatkan sendiri atas 4 hadits, sedangkan Muslim juga meriwayatkan sebanyak itu pula. [Al-Hafih Al-Maqdisi, Al-Kamaal fii Ma'rifatir Rijaal].

Asma' adalah wanita penyair dan pemberani yang mempunyai logika dan bayan. Dia berkata mengenai suaminya, Az-Zubair, ketika dibunuh oleh Amru bin Jarmuz Al-Mujasyi'i di Wadi As-Siba' (5 mil dari Basrah) ketika kembali dari Perang Jamal : Ibnu Jarmuz mencurangi seorang pendekar dengan sengaja di waktu perang, sedang dia tidak lari Hai, Amru, kiranya kamu ingatkan dia tentu kamu mendapati dia bukan seorang yang bodoh, tidak kasar hati dan tangannya semoga ibumu menangisi, karena kamu bunuh seoranng Muslim dan kamu akan terima hukuman pembunuhan yang disengaj

Kata-kata Asma' kepada puteranya menunjukkan kepada kita tentang makna-makna yang luhur itu. Suatu saat puteranya, Abdullah, datang menemui ibunya, Asma' yang buta dan sudah berusia 100 tahun. Dia berkata kepada ibunya :"Wahai, Ibu, bagaimana pendapat Anda mengenai orang yang telah meninggalkan aku, begitu juga keluargaku." Asma' berkata :"Jangan biarkan anak-anak kecil bani Umayyah mempermainkanmu. Hiduplah secara mulia dan matilah secara mulia. Demi Allah, sungguh aku berharap akan terhibur mengenaimu dengan baik."

Kemudian Abdullah keluar dan bertempur hingga ia mati terbunuh. Konon, Al-Hajjaj bersumpah untuk tidak menurunkannya dari tiang kayu hingga ibunya meminta keringanan baginya. Maka tinggallah dia di situ selama satu tahun. Kemudian ibunya lewat di bawahnya dan berkata : "Tidakkah tiba waktunya bagi orang ini untuk turun ?"

Diriwayatkan, bahwa Al-Hajjaj berkata kepada Asma' setelah Abdullah terbunuh :"Bagaimanakah engkau lihat perbuatanku terhadap puteramu ?" Asma' menjawab :"Engkau telah merusak dunianya, namun dia telah merusak akhiratmu." Asma' wafat di Mekkah dalam usia 100 tahun, sedang giginya tetap utuh, tidak ada yang tanggal dan akalnya masih sempurna. [Mashaadirut Tarjamah : Thabaqaat Ibnu Saad, Taarikh Thabari, Al-Ishaabah dan Siirah Ibnu Hisyam]. Penulis buku, Musthafa Luthfi Al-Manfaluthi mencatat dialog yang terjadi antara Asma' dengan Abdullah, dalam sebuah kasidah yang di- anggap sebuah karya seni yang indah.

Dia berkata : Asma' di antara manusia adalah sebaik-baik wanita ia lakukan perbuatan terbaik di saat perpisahan datang kepadanya Ibnu Zubair menyeret baju besi di bawah baju besi berlumur darah Ia berkata : Wahai, Ibu, aku telah payah dengan urusanku antara penawanan yang pahit dan pembunuhan yang keji. Teman-teman dan zaman mengkhianatiku, maka aku tak punya teman selain pedangku kulihat bintangku yang tampak terang telah lenyap dariku dan tidak lagi naik.

Kaumku telah berupaya melindungiku, maka tak ada penolong selain itu jika aku menerimanya. Asma' menjawab dengan kelopak mata yang kering seakan-akan tidak ada tempat sebelumnya bagi air mata. Air mata itu berubah menjadi uap yang naik dari hatinya yang patah. Tidaklah diselamatkan kecuali kehidupan atau ia menjadi tulang-belulang seperti halnya batang pohon kematian di medan perang lebih baik bagimu daripada hidup hina dan tunduk jika orang-orang menelantarkanmu, maka sabar dan tabahlah, karena Allah tidak menelantarkan.

Matilah mulia, sebagaimana engkau hidup mulia dan hiduplah selalu dalam namamu yang mulia dan tinggi tiada di antara hidup dan mati kecuali menyerang di tengah pasukan itu. Kata-kata Asma' kepada puteranya ini akan tetap menjadi cahaya di atas jalan kehidupan yang mulia, yaitu ketika puteranya berkata : "Wahai, Ibu, aku takut jika pasukan Syam membunuhku, mereka akan memotong- motong tubuh dan menyalibku."

Asma' menjawab dengan perkataan yang kukuh seperti gunung, kuat seperti jiwanya, besar seperti imannya, dan perkataan itulah yang menentukan akhir pertempuran : "Hai, Anakku, sesung- guhnya kambing yang sudah disembelih tidaklah merasa sakit bila ia dikuliti." Al-Manfaluthi menyudahi kasidahnya dengan perkataan : Datang berita kematian kepada ibunya, maka ia pun mengeluarkan air matanya yang tertahan. Abdullah gugur sebagai syahid dan unggulan nilai-nilai yang tinggi dari ibu teladan.

Senin, 17 Agustus 2009

INISIASI MENYUSU DINI

PENDAHULUAN

Bayi telah mendapat perlindungan ibu sejak masih dalam kandungan. Bahkan saat bayi masih berbentuk janin pun, plasenta yang mengambil peran ini, dan setelah lahir, ASI sudah siap menggantikannya. Sungguh kuasa Tuhan kepada mahluknya. Seperti kita ketahui semua bahwa ASI diproduksi manusia untuk konsumsi bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat.

ASI juga dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindungi serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi ASI berada pada tingkat terbaik, dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi. Selain itu, ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf si kecil. Makanan tiruan untuk bayi yang diramu menggunakan tekhnologi masa kini tidak mampu menandingi keunggulan makanan ajaib ini.ASI mengandung paling sedikit 90% air yang dapat memenuhi kebutuhan bayi sehat. Asi juga mengandung banyak zat protektif berupa komponen selular, yang memberikan proteksi terhadap bakteri, virus, jamur, dan protozoa. Oleh sebab itu maka sudah seharusnya semua bayi baru lahir diberikan ASI. ASI diproduksi karena pengaruh hormon setelah kelahiran bayi.ASI merupakan makanan kaya gizi dan paling mudah dicerna si kecil. Bagi bayi prematur ASI mengandung lebih banyak zat lemak, protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhannya.

Terbukti, fungsi mata bayi berkembang lebih baik pada bayi-bayi prematur yang diberi ASI dan mereka memperlihatkan kecakapan yang lebih baik dalam tes kecerdasan.ASI sangat dibutuhkan bagi perkembangan bayi. Selain sebagai zat penting bagi otak dan retina manusia, minyak tersebut juga sangat penting bagi bayi. Omega-3 secara khusus sangat penting selama kehamilan dan pada awal usia bayi yang dengan otak dan sarafnya berkembang secara nomal.

Para ilmuwan secara khusus menekankan pentingnya ASI sebagai penyedia alami dan sempurna dari Omega-3.(Selanjutnya manfaat ASI jangka panjang adalah dampak baiknya terhadap tekanan darah tinggi, maka baik juga bagi usia lanjut untuk menambah daya ingatnya)

INISIASI MENYUSU DINI

1. PENGERTIAN

IMD atau inisiasi menyusu dini (early initiation) adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Cara bayi melakukan inisiasi menyusu dini adalah dengan the breast crawl atau merangkak mencari payudara.

PENELITIAN IMD

Beberapa penelitian tentang IMD :

a. Dr.Lennart Righard dan Bidan Margaretha Alade (1990)

Penelitian dilakukan pada 72 pasangan ibu-bayi lahir. Lalu pasangan ini dibagi dua yang lahir dengan normal dan yang dengan obat-obatan. Kelompok bayi baru lahir yang normal dibagi dua kelompok lagi, hasilnya sebagai berikut :

Ø Bayi yang begitu lahir tali pusatnya langsung dipotong, dikeringkan dengan cepat. Setelah itu, segera letakkan di dada atau di perut ibu dengan kontak kulit bayi ke kulit ibu dibiarkan setidaknya satu jam. Pada usia sekitar 20 menit, bayi mulai merangkak ke arah payudara, dan dalam usia 50 menit bayi menyusu dengan baik.

Ø Kelompok bayi yang lahir normal tanpa obat-obatan, tetapi langsung dipisahkan dari ibunya untuk ditimbang, diukur dan dibersihkan, hasilnya 50% tidak dapat menyusu sendiri.

Ø Bayi yang lahir dengan obat-obatan atau tindakan, segera setelah lahir diletakkan di dada ibu dengan kontak ke kulit, hasilnya tidak semuanya dapat menyusu sendiri. Yang mencapai payudara ibu pun umumnya menyusu dengan lemah.

Ø Bayi yang lahir dengan obat-obatan atau tindakan dan segera dipisahkan dari ibunya, maka tidak satupun yang dapat menyusu sendiri.

b. Sose, dkk CIBA foundation, 1978

Hasil penelitian menunjukkan antara saat kontak bayi-ibu pertama kali terhadap lama menyusui. Bayi yang diberi kesempatan menyusu dini dengan meletakkan bayi dengan kontak kulit paling lama satu jam, hasilnya dua kali lebih lama disusui. Bayi yang tidak diberi kesempatan menyusu dini tinggal 29% dan 8% masih disusui di usia yang sama.

c. Fika dan Syafiq, jurnal kedokteran Trisakti, 2003

Penelitian di Jakarta-Indonesia ini menunjukkan bayi yang diberi kesempatan untuk menyusu dini , hasilnya delapan kali lebih berhasil ASI eksklusif.

d. Dr. Karen Edmond, 2006

Dr. Karen Edmond melakukan penelitian di Ghana yang hasilnya:

Ø Penelitian di Ghana dilakukan melibatkan 10.947 bayi yang lahir antara Juli 2003 sampai Juni 2004.

Ø Jika bayi diberi kesempatan menyusu dalam satu jam pertama dengan dibiarkan kontak kulit ibu dan bayi maka 22% nyawa bayi di bawah 28 hari dapat diselamatkan.

Ø Jika mulai menyusu pertama, saat bayi berada di atas dua jam dan di bawah 24 jam pertama, maka 16% nyawa bayi di bawah 28 hari dapat diselamatkan.

  1. KEUNTUNGAN MENYUSU DINI BAGI IBU DAN BAYI

A. Bagi bayi

1. Keuntungan kontak kulit dengan kulit

· Mengoptimalkan keadaan hormonal

· Kontak memastikan perilaku optimum menyusu berdasarkan insting dan bisa diperkirakan :

ü Menstabilkan pernafasan

ü Mengendalikan temperature tubuh bayi

ü Memperbaiki/mempunyai pola tidur yang lebih baik.

ü Mendorong ketrampilan bayi untuk menyusu lebih cepat dan efektif

ü Meningkatkan kenaikan berat badan (kembali ke berat lahirnya dengan cepat)

ü Meningkatkan hubungan antara ibu dan bayi

ü Tidak terlalu banyak menangis selama satu jam pertama

ü Saat merangkak mencari payudara, bayi memindah-mindahkan bakteri dari kulit ibunya, dan dia akan menjilat-jilat kulit ibu, dan menelan bakteri ‘baik’ di kulit ibu. Bakteri tersebut berkembangbiak membentuk koloni di kulit dan usus bayi, menyaingi bakteri ‘jahat’ dari lingkungan. Menjaga kolonisasi kuman yang aman dari ibu di dalam perut bayi sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi.

ü Bilirubin akan lebih cepat normal dan mengeluarkan mekonium lebih cepat sehingga menurunkan kejadian ikterus bayi baru lahir.

ü Kadar gula dan parameter biokimia lain yang lebih baik selama beberapa jam pertama hidupnya.

2. Keuntungan menyusu dini

· Makanan dengan kualitas dan kuantitas optimal agar kolostrum segera keluar yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi

· Memberikan kesehatan bayi dengan kekebalan pasif yang segera kepada bayi. Kolostrum adalah imunisasi pertama bagi bayi. Bayi mendapat ASI kolostrum. Kolostrum adalah ASI istimewa yang kaya akan daya tahan tubuh, penting untuk ketahanan terhadap infeksi, penting untuk pertumbuhan usus bahkan kelangsungan hidup bayi. Kolostrum akan membuat lapisan yang melindungi dinding usus bayi yang masih belum matang sekaligus mematangkan dinding usus.

· Meningkatkan kecerdasan

· Membantu bayi mengkoordinasikan hisap, telan dan nafas

· Mencegah kehilangan panas

Bayi berada dalam suhu yang aman jika melakukan kontak kulit dengan sang ibu. Suhu payudara ibu meningkat 0,5 derajat Celsius dalam dua menit bayi diletakkan di dada ibu.

Berdasarkan hasil penelitian Dr.Neils Bergman (2005), ditemukan bahwa suhu ibu yang melahirkan menjadi 1 derajat lebih panas dibandingkan yang tidak melahirkan. Jika bayi yang diletakkan di dada ibu ini kepanasan, suhu dada ibu akan turun 1C. jika bayi kedinginan, suhu dada ibu akan meningkat 2C untuk menghangatkan bayi. Jadi dada ibu yang melahirkan merupakan tempat terbaik bagi bayi baru lahir dibandingkan tempat tidur yang canggih dan handal.

· Merangsang kolostrum segera keluar

B. Bagi ibu

1. Keuntungan kontak kulit dengan kulit

· Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin pada ibu.

· Oksitosin

ü Membantu kontraksi uterus sehingga perdarahan pasca persalinan lebih rendah

ü Merangsang pengeluaran kolostrum

ü Penting untuk kelekatan hubungan ibu dan bayi

ü Ibu lebih tenang dan tidak merasa nyeri pada saat plasenta lahir dan prosedur pasca persalinan lainnya.

· Prolaktin

ü Meningkatkan produksi ASI

ü Membantu ibu mengatasi stress

ü Mendorong ibu untuk tidur dan relaksasi setelah bayi selesai menyusu

ü Menunda ovulasi

2. Keuntungan menyusu dini

· Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin

· Meningkatkan keberhasilan produksi ASI

· Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi

· Makanan awal non-ASI mengandung zat putih telur yang bukan berasal dari susu manusia, misalnya susu hewan. Hal ini dapat mengganggu pertumbuhan fungsi usus dan mencetuskan alergi lebih awal.

· Bayi yang diberi kesempatan menyusu dini lebih berhasil menyusui eksklusif dan akan lebih lama disusui.

· Ibu dan ayah akan merasa sangat bahagia bertemu dengan bayinya untuk pertama kali dengan kondisi seperti ini. Hal ini merupakan pengalam secara psikologis yang indah untuk mereka.

Keuntungan IMD secara umum :

1. Mengurangi 22% kematian bayi yang berusia di bawah 28 hari

2. Meningkatkan keberhasilan menyusui secara eksklusif dan meningkatkan lamanya bayi disusui

3. Merangsang produksi ASI

4. Memperkuat refleks menghisap bayi. Refleks menghisap awal pada bayi paling kuat dalam beberapa jam pertama setelah lahir.

4.LIMA TAHAP PERILAKU (PRE-FEEDING BEHAVIOR)

Ø Dalam 30 menit pertama. Stadium istirahat/diam dalam keadaan siaga (quite alert stage). Bayi diam tidak bergerak. Sesekali matanya terbuka lebar melihat ibunya. Masa tenang yang istimewa ini merupakan penyesuaian peralihan dari keadaan dalam kandungan, ke dalam keadaan di luar kandungan. Bonding (hubungan kasih sayang)ini merupakan dasar pertumbuhan bayi dalam suasana aman. Hal ini meningkatkan kepercayaan diri ibu terhadap kemampuan menyusui dan mendidik bayinya. Kepercayaan diri ayah sebagai bagian dari keberhasilan menyusui dan mendidik anak-anak bersama ibu.

Ø Antara 30-40 menit. Mengeluarkan suara, gerakan mulut seperti mau minum, mencium dan menjilat tangan. Bayi mencium dan merasakan cairan ketuban yang ada di tangannya. Bau ini samadengan bau cairan yang dikeluarkan payudara ibu. Bau dan rasa ini akan membimbing bayi untuk menemukan payudara dan putting susu ibu.

Ø Mengeluarkan air liur. Bayi mengeluarkan air liur saat menyadari bahwa ada makanan di sekitarnya.

Ø Bayi mulai bergerak ke arah payudara. Areola sebagai sasaran, dengan kaki menekan perut ibu. Ia menjilat-jilat kulit ibu, menghentak-hentakkan kepala ke dada ibu, menoleh ke kanan dan kiri serta menyentuh dan meremas daerah putting susu dan sekitarnya dengan tangan yang mungil.

Ø Menemukan, menjilat, mengulum putting, membuka mulut lebar, dan melekat dengan baik.

5.LANGKAH INISIASI MENYUSU DINI

Langkah 1 :

Lahirkan, keringkan dan lakukan penilaian pada bayi

1. Saat bayi lahir, catat waktu kelahiran

2. Kemudian letakkan bayi di perut bawah ibu

3. Nilai usaha nafas dan pergerakan bayi, apakah perlu di resusitasi atau tidak

4. Setelah itu keringkan bayi, setelah kering selimuti bayi dengan kain kering untuk menunggu dua menit sebelum tali pusat di klem. Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lain dengan halus tanpa membersihkan verniks. Karena verniks akan membantu menghangatkan tubuh bayi.

5. Hindari mengeringkan tangan bayi. Bau cairan amnion pada tangan bayi juga membantunya mencari putting ibu yang berbau sama.

6. Lender cukup di lap dengan kain bersih.

7. Lakukan rangsang taktil dengan menepuk atau menyentil perlahan telapak kaki. Menggosok punggung, perut, dada, atau tungkai bayi dengan telapak tangan. Rangsangan ini dapat memulai pernafasan bayi serta membantu bayi dapat bernafas lebih baik.

8. Setelah 1 menit mengeringkan dan menilai bayi, periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi. Kemudian suntikkan intramuskuler 10iu oksitosin kepada ibu. Biarkan bayi di atas handuk atau kain bersih di perut ibu.

Langkah 2 :

Lakukan kontak kulit dengan kulit selama paling sedikit satu jam.

1. Setelah tali pusat di potong dan diikat, letakkan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada ibu. Kepala bayi harus berada di antara payudara ibu tapi lebih rendah dari putting.

2. Kemudian selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi.

3. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit satu jam. Mintalah ibu untuk memeluk dan membelai bayinya. Bila perlu letakkan bantal di bawah kepala ibu untuk mempermudah kontak visual antara ibu dan bayi. Sebagian besar bayi akan melakukan inisiasi menyusu dini dalam waktu 30-60 menit.

4. Hindari membasuh dan menyeka payudara sebelum bayi menyusu

5. Selama kontak kulit ke kulit tersebut lanjutkan dengan langkah MAK 3 persalinan.

Langkah 3

1. Biarkan bayi mencari dan menemukan putting ibu dan mulai menyusu

2. Anjurkan ibu dan orang lainnya untuk tidak menginterupsi menyusu misalnya memindahkan bayi dari satu payudara ke payudara lainnya. Menyusu pertama biasanya berlangsung sekitar 10-15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu payudara.

3. Menunda semua asuhan BBL hingga bayi selesai menyusu. Tunda pula memandikan bayi 6-24 jam setelah bayi lahir untuk menjaga agar tidak hipotermia.

4. Usahakan untuk tetap menempatkan ibu dan bayi di ruang bersalin hingga bayi selesai menyusu

5. Segera setelah BBL selesai menghisap bayi akan berhenti menelan dan melepaskan putting. Bayi dan ibu akan merasa ngantuk. Bayi kemudian dibungkus dengan menggunakan kain bersih, lalu berikan suntikan vitamin k dan salep mata.

6. Kenakan pakaian pada bayi, atau tetap diselimuti untuk menjaga kehangatannya. Tetap tutupi kepala bayi dengan topi selama beberapa hari pertama.

7. Satu jam kemudian berikan bayi suntikan hepatitis B pertama. Lalu tempatkan ibu dan bayi di ruangan yang sama. Letakkan kembali bayi dekat dengan ibu. Sehingga mudah terjangkau dan bayi bisa menyusu sesering keinginannya.

6.PERSIAPAN UNTUK MELAKUKAN IMD

Ø Melatih tenaga kesehatan yang dapat menolong persalinan untuk mendukung ibu menyusui, serta menolong inisiasi menyusu dini yang normal.

Ø Pada saat kunjungan antenatal, ibu hamil diberikan penjelasan mengenai inisiasi menyusu dini oleh tenaga kesehatan, mengenai ASI, tatalaksana menyusui yang benar, termasuk inisiasi menyusu dini

7.TATA LAKSANA IMD

a. Tata Laksana IMD secara umum

1. Suami atau keluarga dianjurkan untuk mendampingi ibu saat persalinan.

2. Menganjurkan keluarga atau pendamping untuk membantu ibu untuk pain relief

3. Biarkan ibu memilih apa cara melahirkan yang diinginkannya.

4. Seluruh badan dan kepala bayi dikeringkan secepatnya, kecuali kedua tangannya. Lemak putih (verniks) yang menyamankan kulit bayi sebaiknya dibiarkan.

5. Bayi ditengkurapkan di dada atau perut ibu. Biarkan kulit bayi melekat dengan kulit ibu. Posisi kontak kulit dengan kulit ini dipertahankan minimum satu jam atau setelah menyusui awal selesai. Keduanya di selimuti, jika perlu menggunakan topi bayi.

6. Bayi dibiarkan mencari putting susu ibu. Ibu dapat merangsang bayi dengan sentuhan lembut, tetapi tidak memaksakan bayi ke puting susu.

7. Ayah didukung agar membantu ibu untuk mengenali tanda-tanda atau perilaku bayi sebelum menyusu. Hal ini dapat berlangsung beberapa menit atau satu jam, bahkan lebih. Dukungan ayah akan meningkatkan rasa percaya diri ibu.

8. Dianjurkan untuk memberikan kesempatan kontak kulit dengan kulit ibu yang melahirkan dengan tindakan misalnya SC.

9. Bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur, dicap setelah satu jam atau menyusu awal selesai.

10. Rawat gabung yaitu ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar.

b. Tatalaksana IMD pada operasi Caesar

Usaha bayi untuk merangkak mencari payudara secara standar pasti tidak dapat dilakukan pada persalinan operasi Caesar. Jika keadaan ibu atau bayi belum memungkinkan, bayi diberikan pada ibu pada kesempatan tercepat. Jika ibu di anestesi umum, maka menunggu sampai ibu sadar penuh dan dapat dilakukan di ruang pemulihan, sementara ayah dapat menggantikan untuk kontak kulit dengan bayi.

Untuk mendukung terjadinya IMD maka tatalaksannya :

1. Tenaga dan pelayanan kesehatan yang suportif

2. Jika mungkin diusahakan suhu ruangan tetap stabil. Dan tetap jaga kehangatan bayi.

3. Tata laksana selanjutnya sama dengan tatalaksana umum.

4. Jika IMD belum terjadi di kamar bersalin, kamar operasi atau bayi harus dipindah sebelum satu jam maka bayi tetap diletakkan di dada ibu ketika dipindahkan ke kamar perawatan atau pemulihan. Menyusu dini dilanjutkan di kamar perawatan ibu atau kamar pulih.

8.PENGHAMBAT IMD

a. Bayi kedinginan-tidak benar

Bayi berada dalam suhu yang aman jika melakukan kontak kulit dengan sang ibu. Suhu payudara ibu meningkat 0,5 derajat Celsius dalam dua menit bayi diletakkan di dada ibu.

Berdasarkan hasil penelitian Dr.Neils Bergman (2005), ditemukan bahwa suhu ibu yang melahirkan menjadi 1 derajat lebih panas dibandingkan yang tidak melahirkan. Jika bayi yang diletakkan di dada ibu ini kepanasan, suhu dada ibu akan turun 1C. jika bayi kedinginan, suhu dada ibu akan meningkat 2C untuk menghangatkan bayi. Jadi dada ibu yang melahirkan merupakan tempat terbaik bagi bayi baru lahir dibandingkan tempat tidur yang canggih dan handal.

b. Setelah melahirkan ibu terlalu lelah untuk segera menyusui bayinya-tidak benar

Seorang ibu jarang terlalu lelah untuk memeluk bayinya segera setelah lahir. Keluarnya oksitosin saat kontak kulit ke kulit serta saat bayi menyusu dini membuat ibu lebih tenang.

c. Tenaga kesehatan kurang tersedia- tidak masalah

Saat bayi di dada ibu, penolong persalinan dapat melanjutkan tugasnya. Bayi dapat menemukan sendiri payudara ibu. Libatkan ayah atau keluarga terdekat untuk menjaga bayi sambil memberikan dukungan kepada ibu.

d. Kamar bersalin/kamar operasi sibuk- tidak masalah

Dengan bayi di dada ibu, ibu dapat dipindahkan ke ruang pulih atau kamar perawatan. Beri kesempatan pada bayi untuk meneruskan usahanya mencapai payudara dan menyusu dini.

e. Ibu harus dijahit- tidak masalah

Kegiatan merangkak mencari payudara terjadi di area payudara. Yang dijahit adalah bagian bawah tubuh ibu.

f. Suntikan vitamin K dan tetes mata untuk mencegah penyakit Gonnorhea haru segera di berikan setelah lahit- itu tidak benar

Menurut American College of Obtetrics and Gynecology dan Academy Breastfeeding Medicine (2007), tindakan pencegahan ini dapat ditunda setidaknya selama satu jam sampai bayi menyusu sendiri tanpa membahayakan bayi.

g. Bayi harus segera dibersihkan, dimandikan, ditimbang dan diukur – tidak benar

Menunda memandikan bayi berarti menghindarkan hilangnya panas badan bayi. Selain itu, kesempatan verniks meresap, melunakkan dan melindungi kulit bayi lebih besar. Bayi dapat dikeringkan segera setelah lahir. Penimbangan dan pengukuran dapat ditunda sampai menyusu awal selesai.

h. Bayi kurang siaga – tidak benar

Justru pada 1-2 jam pertama kelahirannya, bayi sangat siaga. Setelah itu bayi tidur dalam waktu yang lama.

i. Kolostrum tidak keluar atau jumlah kolostrum tidak memadai sehingga diperlukan cairan lain (cairan pre- laktal) – tidak benar

Kolostrum cukup dijadikan makanan pertama bayi baru lahir. Bayi dilahirkan dengan membawa bekal air dan gula yang dapat dipakai pada saat itu.

j. Kolostrum tidak baik bahkan berbahaya – itu tidak benar

Kolostrum sangat diperlukan untuk tumbuh kembang bayi. Selain sebagai imunisasi pertama dan mengurangi kuning pada bayi baru lahir., kolostrum melindungi dan mematangkan dinding usus yang masih muda.

DAFTAR PUSTAKA

1. Baskoro, Anton. (2008). ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui, Yogyakarta : Penerbit Banyu Media

2. Roesli, Utami. (2008). Inisiasi Menyusu Dini. Jakarta : Penerbit Pustaka Bunda

3. Modul Asuhan persalinan normal tahun 2008 dengan tambahan Inisiasi Menyusu Dini.

4. http://kumpulan.info/keluarga/anak/40-anak/99-inisiasi-menyusu-dini-imd.html di ambil tanggal 16-5-2009

5. http://surabaya-ehealth.org/inisiasi-menyusu-dini-manfaat-seumur-hidup.html

di ambil tanggal 15-5-2009